KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor, dimana dengan perkembangan teknologi semikonduktor, maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya. Yang termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier, Diac, Triac yang semuanya didasari dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode). Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium. Thyristor ini banyak digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi.
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz. Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 0,01 sampai 0,1 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar 100.000 ohm atau lebih besar lagi.
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda, yaitu Anoda, Kathoda dan
Gate dimana anoda berpolaritas positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai
layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier). Kaki Gate juga berpolaritas
positip. Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor.
1. Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui
terminal Gate, dimana arus gate ini akan mengalir melalui junction antara gate
dan kathoda dan keluar dari kathodanya. Arus gate ini harus positip besarnya
sekitar 0,1 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 0,7
volt.
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum
(Holding Current = IHO), maka SCR akan segera mati (Off). Untuk SCR yang
berkemampuan daya sedang, besar IHOsekitar 10 mA. Tegangan maksimum arah
maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0. Jika
arus gate diperbesar dari IGO, misal IG1, maka tegangan majunya akan lebih
rendah lagi.
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan
SCR dengan sumber searah (dc), dimana SCR akan bekerja dengan indikasi
menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan terlebih dahulu.
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak
perlu dilakukan secara terus menerus, jika saklar PB1 dibuka, maka lampu akan
tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja. Dibawah ini
Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac).
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer), maka kita seolah
mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR. Untuk penyulutan SCR dengan
sumber arus bolak-balik, harus dilakukan secara terus menerus, jadi saklar S
jika dilepas, maka SCR akan kembali tidak bekerja.
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada
terminal SCR dan beban. Pengendalian sumber daya dengan SCR terbatas hanya
dari 00 sampai 900.
2. Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter
seperti layaknya dioda, namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus
dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa positip. Jadi dengan
menghubung singkat kaki anoda dengan gate, kemudian diberikan sumber positip
dari meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya, maka akan tampak
gerakan jarum ohmmeter yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini
menyatakan SCR masih layak digunakan. Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk
pada nilai resistansi yang tinggi, maka dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu
dari keluarga thyristor dan termasuk dalam jenis Bidirectional Thyristor. Diac
mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari kedua arah
oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar. Diac tersusun
dari empat lapis semikonduktor seperti dioda lapis empat. Gambar ini
memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac.
1. Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arah,guna
mencapai titik konduknya diperlukan tegangan antara 28 sampai 36 volt. Kita
perhatikan gambar a diatas, jika tegangan diberikan pada diac menyamai atau
melebihi tegangan konduknya, maka salah satu saklar akan menutup, demikian
sebaliknya untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup.
2. Identifikasi Diac
Karena homopolar, maka untuk menentukan kaki diac adalah
sama saja baik yang kiri maupun yang kanan. Bentuk fisiknya menyerupai dioda
rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini.
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya,
sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe 1N5758 sampai 1N5761 sedangka
PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100.
3.Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian
pengendali daya, misalnya pemicu TRIAC. Gambar dibawah ini memperlihatkan salah
satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac.
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik
secara penuh dari 0o hingga 180o. Triac mempunyai tiga elektroda mirip dengan
SCR, namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah. Simbol dan konstruksi
Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini.
1. Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara
sederhana, dimana pada rangkaian tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya
lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda.
Selama setengah perioda positip, MT2 akan akan lebih positip
dari MT1, sehingga pelat atas kapasitor akan bermuatan positip. Jika tegangan
pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk pemenuhan arus
gate, maka Triac akan ON. Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh
potensiometer R2, dimana jika hambatannya besar, maka pengisiannya akan lambat
sehingga terjadi penundaan penyalaan. Jika nilai R2 kecil, maka pengisian
kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi. Metoda
lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah
ini. dimana sering terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan
dikenal dengan nama Quadrac.
sumber : http://technoku.blogspot.co.id/2008/10/thyristor.html
0 komentar:
Posting Komentar