Resisitor merupakan salah satu komponen
elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan
arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus
listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm
dan dituliskan dengan simbol Ω.
Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :
- Sebagai penghambat arus listrik
- Sebagai pembagi tegangan
- Sebagai pengaman arus berlebih
- Sebagai pembagi arus
- dan lain sebagainya.
Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi 3 jenis :
1.Fixed Resistor : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
2.Varibel Resistor : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-ubah.
3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak liner hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan suhu, cahaya dan sebagainya.
2.Varibel Resistor : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-ubah.
3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak liner hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan suhu, cahaya dan sebagainya.
Berikut ini penjelasan yang lebih mendetail tentang ketiga resistor diatas :
1.Fixed Resistor
Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA ( Electronic Industries Association ).
Berikut ini simbol dari resistor tetap:
Berikut ini nilai standartrisasi yang berada di pasaran:
Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya
berdasarkan nilai cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin
sedangkan bentuk SMD (Surface Mouth Device) berbeda).
Berikut ini tabel nilai cincin resistor :
Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :
Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :
2. Variabel Resistor
Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah. Bentuk atau
jenis dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya
potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan dari pengunaan variabel
resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya,
pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.
Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk
melakukan pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak
memiliki poros sehingga untuk melakukan perubahan kita mengunakan
obeng.
Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:
Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :
3. Resistor Non Liner
Merupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan
sekitarnya, misalnya LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive
Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative Temperature Coeficient ), dan
lain sebagainya.
>> LDR ( Light Dependent Resistor )
Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya
yang berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan
lampu taman otomatis, robot line tracer dan lain-lain.
>> PTC ( Positive Temperature Coefisient )
PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai
tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya
berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya
akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun.
Prinsip Kerja PTC :
• The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan
temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang
diminta panas.
• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan
peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai
tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah
>> NTC ( Negative Temperature Coefisient )
NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika
temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai
sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan
mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi
tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2
sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai
identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri
adalah Kelvin (K).
Prinsip Kerja NTC
• Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu.
• Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,
karakteristik
Berikut ini bentuk dari NTC :